Air susu ibu adalah susu yang diproduksi oleh manusia untuk konsumsi
bayi dan merupakan sumber gizi utama bayi yang belum dapat mencerna
makanan padat.
ASI adalah makanan terbaik untuk bayi. ASI akan mencegah malnutrisi
karena ASI mengandung zat-zat gizi yang dibutuhkan bayi dengan tepat,
mudah digunakan secara efisien oleh tubuh bayi dan melindungi bayi
terhadap infeksi. Kira-kira selama tahun pertama kehidupannya, sistem
kekebalan bayi belum sepenuhnya berkembang dan tidak bisa melawan
infeksi seperti halnya anak yang lebih besar atau orang dewasa, oleh
karena itu zat kekebalan yang terkandung dalam ASI sangat berguna.
Komposisi ASI tidak selalu sama, disesuaikan dengan kebutuhan bayi
setiap saat. Komposisi ASI akan bervariasi tergantung usia bayi,
sehingga ada yang disebut kolostrum, ASI peralihan, dan ASI matur.
Komposisi ASI juga bervariasi dari awal hingga akhir menyusui. *Foremilk
(ASI awal)* adalah ASI yang bening yang diproduksi pada awal penyusuan.
Foremilk banyak mengandung laktosa dan protein. *Hindmilk (ASI akhir)*
adalah ASI yang lebih putih pekat, diproduksi pada akhir penyusuan.
Hindmilk banyak mengandung lemak yang sangat diperlukan sebagai sumber
tenaga dan pembentukan otak.
ASI merupakan larutan kompleks yang mengandung karbohidrat, lemak, dan protein.
- Karbohidrat utama dalam ASI adalah laktosa. Di dalam usus halus
laktosa akan dipecah menjadi glukosa dan galaktosa oleh enzim laktase.
Produksi enzim laktase pada usus halus bayi kadang-kadang belum
mencukupi, untungnya laktase terdapat dalam ASI.
- Kurang lebih 50% energi yang terkandung pada ASI berasal dari
lemak, atau kurang lebih terdapat 40 gram lemak dalam 1 liter ASI (40
g/L). ASI sangat kaya asam lemak esensial yaitu asam lemak yang tidak
bisa diproduksi tubuh tetapi sangat diperlukan untuk pertumbuhan otak.
Asam lemak esensial tersebut adalah asam linoleat 8-17%, asam α
linolenat 0,5-1,0%, dan derivatnya yaitu asam arakidonat (AA) 0,5-0,7%
dan asam dokosaheksanoat (DHA) 0,2-0,5%. Lemak pada ASI didapatkan pada
hindmilk (susu akhir).
- Kandungan protein dalam ASI dalam bentuk whey 70% dan kasein 30%,
dengan variasi komposisi whey : kasein adalah 90:10 pada hari ke-4
sampai 10 setelah melahirkan, 60:40 pada ASI matur (hari ke-11 sampai
240) dan 50:50 setelah hari ke-240. Pada susu sapi perbandingan whey :
kasein adalah 18:82. Protein whey tahan terhadap suasana asam dan lebih
mudah diserap sehingga akan mempercepat pengosongan lambung. Selain itu
protein whey mempunyai fraksi asam amino fenilalanin, tirosin, dan
metionin dalam jumlah lebih rendah dibanding kasein, tetapi dengan kadar
taurin lebih tinggi.
Sumber: www.idai.or.id